Hal yang sangat penting dalam kegiatan jalan ini adalah untuk memperbaoiki posisi kaki kamu dalam berjalan. Jadi pembelajaran ini harus kamu manfaatkan sebesar-besarnya untuk memperbaiki posisi melangkah dan mengayunkan lengan. Jika kamu seorang laki-laki maka berjalanlah seperti laki-laki berjalan, jangan berjalan lemah gemulai seperti perempuan.
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkahkan kaki tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kaki melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Olahraga jalan cepat meskipun dilakukan dengan cepat, tapi bukan berarti berlari. Karakteristik dan peraturan melakukan gerakan dalam jalan cepat adalah dalam satu langkah, di mana satu kaki harus berada di tanah sebelum kaki yang satunya diangkat dari tanah.
Pembelajaran untuk jalan cepat terdiri atas pembelajaran teknik serta pembelajaran kekuatan, kecepatan dan stamina. Jalan cepat menempuh jarak tertentu dilakukan sambil memperhatikan secara terus-menerus kontak kaki dengan tanah, gerak lengan, dan kerja pinggang secara aktif.
SEJARAH
Pada olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah
melayang atau membuat lompatan. Menurut aturannya, kaki pejalan cepat harus
tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak
tanah. Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan
segala kesungguhan. Pertama kali diadakan pada tahun 1912 jalan cepat 10 km
diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976
tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam
olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km
dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan. Pada tahun-tahun terakhir ini
perlombaan jalan cepat mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan. Dalam
olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi
nomor yang selalu diperlombakan. Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai
nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang
diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20
km.
PEMBELAJARAN TEKNIK JALAN CEPAT
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus.
Selama saat setiap langkah, kaki yang bergerak maju pejalan kaki harus
berhubungan/menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki
penyangga harus diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk sekurang-kurangnya
sesaat dalam posisi tegak/ vertikal. Di dalam perlombaan jalan cepat yang
penting diperhatikan oleh setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah
maju ke depan dengan salah satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya
bahwa pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap
berhubungan atau menempel pada tanah. Akan tetapi mengingat dalam pelaksanaan
perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan
diakhiri dengan melewati garis finish, maka untuk teknik jalan cepat ini dapat
dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu : teknik start, teknik jalan cepat, dan
teknik melewati garis finish. Tanpa penguasaan teknik tersebut kamu tidak akan
mendapatkan hasil yang maximal dalam perlombaan jalan cepat. Sekarang coba kamu
baca berbagai macam teknik jalan cepat dengan cermat, kemudian berlatihlah
bersama-sama teman-temanmu untuk mempraktekkannya, selanjutnya diskusikan
bagaimana cara melakukan jalan cepat yang baik dan benar. Kamu harus yakin
bahwa kamu bisa melakukannya, dengan catatan kamu serius dan sepenuh hati
melakukannya. Teknik jalan cepat akan diuraikan secara lengkap sebagai
berikut.
a. Start
Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut. Pada aba “bersedia”, atlet menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan ke depan, dan terus jalan.
b. Teknik Jalan Cepat
1) Langkah Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.
2) Kecondongan badan sedikit ke depan dengan ayunan lengan.
Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk,
gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
3) Amati dan rasakan koordinasi gerakan dan ayunan lengan.
4) Temukan pola yang paling sesuai buat dirimu.
c. Finish
Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk memperoleh langkah-langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada gerak panggul.
FASE PEMBELAJARAN TEKNIK JALAN CEPAT
a. Fase Tumpuan Dua Kaki
Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
b. Fase Tarikan
Fase gerakan tarikan dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang.
c. Fase Relaksasi
Tahap ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dan parallel di samping badan.
d. Fase Dorongan
PEMBELAJARAN KHUSUS JALAN CEPAT
a. Pembelajaran Jalan Cepat Pada Lintasan Lurus
Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah sebagai berikut.
1) Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak
kaki mengikuti sebuah garis lurus.
2) Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga
tidak terjadi pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.
3) Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap
penarikan dengan menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak
tersebut oleh kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki.
4) Seperti Pembelajaran (3) tetapi berkonsentrasi pada kaki
pendorong.
5) Lakukan pembelajaran di atas berulang kali, pertama
dengan satu kaki kemudian dengan kedua belah kaki.
6) Dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah
percepatan dan perubahan-perubahan irama jalan, pada jarakjarak yang
pendek. Amati dan rasakan koordinasi gerakan kaki, dan temukan pola yang
sesuai buat dirimu.
b. Pembelajaran Jalan Cepat Pada Tikungan
Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah sebagai berikut :
1) Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan
bengkok pada siku dengan sudut ±90º.
2) Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna,
bergerak maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.
3) Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai
mencapai penarikan dan dorongan.
4) Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat
dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama. Amati dan rasakan
koordinasi gerakan kaki, dan temukan pola yang sesuai buat dirimu.
JARAK-JARAK PEMBELAJARAN JALAN CEPAT
a. Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 200 Meter
Pembelajaran untuk jalan cepat terdiri atas pembelajaran
teknik dan pembelajaran kekuatan, kecepatan, dan stamina. Jalan cepat menempuh
jarak pendek dilakukan sambil memperhatikan secara terus-menerus kontak kaki
dengan tanah, gerak lengan, dan kerja pinggung secara aktif. Pembelajaran bisa
dilakukan dengan cara naik dan turun bukit, berbaris dengan langkah besar,
jalan cepat dengan berbagai kecepatan, pembelajaran senam untuk memudahkan
gerak pinggung dan bahu, dan untuk menguatkan otot-otot kaki, perut, dan
punggung.
Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1) Start Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start
berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil
perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus dipelajari atau
dilatih.Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut. Pada aba “bersedia”,
atlet menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki
kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi
pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan ke depan, dan terus jalan.
2) Langkah Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut
terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan
tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke
tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut
kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas
dari tanah berganti menjadi kaki ayun.
3) Kecondongan Badan Sedikit ke Depan dengan Ayunan Lengan Siku dilipat lebih
kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama
dengan langkah kaki.
4) Finish Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga
melewati garis finish, baru dikendorkan keceppatan jalannya setelah melewati
jarak lima meter. Untuk memperoleh langkahlangkah yang tidak sampai terangkat
sehingga melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain
harus nampak jelas pada gerak panggul. Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak
200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal (pengerahan tenaga 85-95%)
dilakukan dengan pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga
2-3 menit.
b. Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 500 Meter
Pembelajaran jalan cepat dengan menempuh jarak 500 meter
sama dengan pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter, akan tetapi
dilakukan dengan kecepatan sub-maksimal dengan pengulangan antara 6-12 kali
dengan istirahat atau pemulihan antara 3-4 menit. Setelah melakukan
gerakan-gerakan di atas dilanjutkan dengan pembelajaran jalan cepat menempuh
jarak 1.000 meter. Pembelajaran ini dilakukan sama dengan pembelajaran di atas,
akan tetapi dilakukan dalam berntuk perlombaan, yaitu dimulai dari gerakan
start berdiri sampai dengan finish.
HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI DAN DIUTAMAKAN DALAM JALAN CEPAT
a. Hal-hal yang perlu dihindari dalam jalan cepat
1) Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah (terlepas dari
permukaan tanah dan ada saat melayang).
2) Kecondongan badan terlalu ke depan atau tertinggal di
belakang.
3) Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi
badan.
4) Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang
zig-zag.
5) Langkah terlalu pendek.
b. Hal-hal yang perlu diutamakan dalam jalan cepat
1) Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase menumpu.
2) Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan otot-otot
daerah perut.
3) Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi.
4) Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus.
5) Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak lengan yang
mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.
Demikian materi hari ini tentang aktivitas pembelajaran gerak spesifik jalan cepat. Untuk persiapan Penilaian Tengah Semester (PTS) minggu depan silahkan dipelajari materi di blog ini serta latihan soal di buku paket.
Silahkan mengerjakan soal evaluasi sekaligus sebagai presensi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar